Kamis, 13 Agustus 2020

Potret Pendidikan di Pelosok Negeri

Sungai Laur merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di wilayah kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Kita dapat mencapai kecamatan Sungai Laur dengan menempuh 6 sampai 7 jam perjalanan darat dari pusat kota Ketapang. Sebuah sungai besar membelah wilayah kecamatan tersebut dari hulu sampai ke hilir. Secara administratif ada 19 desa yang tersebar di sepanjang Sungai Laur. Paling hulu adalah desa Merabu Jaya, sedangkan di paling hilir sungai terdapat desa Sempurna. Kecamatan Sungai Laur berpusat di desa Riam Bunut. 

Ada 25 SD negeri dan 2 SD swasta serta 7 SMP di Sungai Laur. Sekolah tempat saya bertugas dulu ialah SDN 21 Sungai Laur yang berada di dusun Merabu, desa Merabu Jaya. Desa tersebut berjarak sekitar 70 km dari pusat kecamatan. Perjalanan menuju ke desa Merabu Jaya dapat ditempuh melalui air maupun darat. Jika air sungai sedang pasang, maka lebih nyaman memakai motor air untuk pergi ke sana. Akan tetapi, jikalau air sungai surut, maka dengan sangat terpaksa harus melalui jalur darat yang medannya cukup berat karena di bagian hulu kita harus menembus hutan untuk mencapai desa. Perjalanan darat biasa memakan waktu 6-7 jam. Bagian tersulit adalah 2-3 jam terakhir  yang mana kita harus berjalan kaki menembus hutan karena tidak adanya akses jalan.


SDN 21 Sungai Laur, sebuah sekolah yang menjadi tempat belajar dan harapan masyarakat desa Merabu Jaya berdiri sejak tahun 2007. Sekolah tersebut mampu bertahan dalam segala keterbatasan mendidik dan meluluskan putra-putri desa Merabu Jaya menjadi generasi yang lebih baik. 

Sarana dan prasarana yang ada di SDN 21 Sungai Laur masih sangat terbatas. Hanya ada 3 ruang kelas untuk kegiatan pembelajaran dari kelas 1 sampai kelas 6,sehingga 1 ruangan digunakan untuk 2 tingkatan kelas yang berbeda. Selain itu, terdapat pula ruang guru dan sebuah kamar mandi kecil. Jaringan listrik PLN belum sampai ke desa Merabu Jaya. Untuk keperluan yang membutuhkan listrik dapat memakai genset. Sinyal telepon maupun internet pun belum masuk ke desa ini. Guru yang mengajar berjumlah 5 orang. Jumlah siswa keseluruhan 28 orang. Hal ini menyebabkan penerapan kelas rangkap harus dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Walaupun demikian, anak-anak tetap semangat berangkat ke sekolah setiap hari. 



SDN 21 Marau dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang sangat berdedikasi. Meskipun tinggal di luar desa yang jauh jaraknya, beliau seringkali bolak-balik setiap pekan untuk ke sekolah melewati akses jalan yang begitu berat. Karena tidak adanya sumber telekomunikasi mengharuskan beliau untuk selalu turun ke hilir mencari informasi dan mengupdate administrasi sekolah. 


Para siswa suka sekali membaca. Sayangnya, buku-buku cerita koleksi sekolah amat sangat sedikit jumlahnya. Mereka biasanya membaca cerita-cerita pendek yang ada di dalam buku pelajaran. Sumber belajar mereka yang lain tentunya adalah lingkungan. Alam di sekitar mereka masih sangat terjaga keasriannya. Letak desa Merabu Jaya yang jauh dari keramaian hiruk pikuk kehidupan modern membuat warga di sana sangat dekat, bersahabat, dan bergantung pada alam. Alam menyediakan segala keperluan mereka, sehingga mereka berprinsip harus menjaga kelestarian alam.

Siswa dan guru di SDN 21 Sungai Laur sangat berharap sekolah mereka dapat mempunyai sarana prasarana yang lebih lengkap. Akan lebih nyaman kalau bisa belajar di kelas masing-masing sesuai tingkatannya. Seluruh warga desa juga berharap pembangunan dapat mencapai sampai ke pelosok-pelosok negeri khususnya ke desa mereka. Jika akses jalan ke pusat kecamatan dibuat dan diperbaiki maka denyut perekonomian akan meningkat. Listrik dan sinyal telekomunikasi pun tak mustahil akan dapat mereka nikmati. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI-KISI PTS IPA Semester Genap 2021-2022

Kisi-kisi merupakan panduan bagi guru dalam menyusun soal. Berikut ini adalah kisi-kisi soal Penilaian Tengah Semester Genap (PTS) Tahun pel...